Teheran (ANTARA News) - Iran kini sedang membangun tujuh satelit baru, termasuk tiga untuk posisi orbit tinggi, menteri komunikasi menyatakan, Kamis, sepekan setelah Iran meluncurkan satelit pertamanya di tengah kekhawatiran internasional.
"Empat satelit orbit rendah berbobot 100 kilogram sedang dirancanag dan dibangun," kata Mohamad Soleymani, seperti dikutip AFP dari laman internet televisi negara.
Tiga lainnya adalah satelit orbit tinggi dan ketujuh satelit akan dibangun sendiri oleh para ilmuwan Iran, katanya.
Pada 2 Pebruari, Iran meluncurkan satelit buatan sendiri pertamanya, Omid (Harapan), ke antariksa, dengan roket Safir-2.
Peluncuran ini memicu kecemasan di kalangan negara Barat yang sudah berselisih dengan Teheran dalam masalah program nuklirnya.
Presiden penganut garis keras Mahmoud Ahmadinejad menyatakan peluncuran tersebut merupakan sinyal akan prestasi teknologi Teheran dan merupakan upaya untuk mendobrak monopoli Barat atas dunia sains.
Barat mengeluarkan reaksi keras atas peluncuran satelit itu, dengan menyatakan teknologi itu dapat diubah menjadi pengembangan rudal balistik jarak jauh yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir.
Iran menepis tudingan Barat sedang berupaya mengembangkan senjata atom, dengan bersikeras bahwa program nuklir dan satelitnya bertujuan damai.
Seorang pejabat penting Pentagon mengemukakan peluncuran satelit itu masih dalam tahap "belum sempurna", namun memperingatkan bahwa Iran telah menapak ke jalan menuju pengembangan rudal jarak jauh. (*)
COPYRIGHT 2009
"Empat satelit orbit rendah berbobot 100 kilogram sedang dirancanag dan dibangun," kata Mohamad Soleymani, seperti dikutip AFP dari laman internet televisi negara.
Tiga lainnya adalah satelit orbit tinggi dan ketujuh satelit akan dibangun sendiri oleh para ilmuwan Iran, katanya.
Pada 2 Pebruari, Iran meluncurkan satelit buatan sendiri pertamanya, Omid (Harapan), ke antariksa, dengan roket Safir-2.
Peluncuran ini memicu kecemasan di kalangan negara Barat yang sudah berselisih dengan Teheran dalam masalah program nuklirnya.
Presiden penganut garis keras Mahmoud Ahmadinejad menyatakan peluncuran tersebut merupakan sinyal akan prestasi teknologi Teheran dan merupakan upaya untuk mendobrak monopoli Barat atas dunia sains.
Barat mengeluarkan reaksi keras atas peluncuran satelit itu, dengan menyatakan teknologi itu dapat diubah menjadi pengembangan rudal balistik jarak jauh yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir.
Iran menepis tudingan Barat sedang berupaya mengembangkan senjata atom, dengan bersikeras bahwa program nuklir dan satelitnya bertujuan damai.
Seorang pejabat penting Pentagon mengemukakan peluncuran satelit itu masih dalam tahap "belum sempurna", namun memperingatkan bahwa Iran telah menapak ke jalan menuju pengembangan rudal jarak jauh. (*)
COPYRIGHT 2009
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya