Di “Metro TV” televisi yang dimiliki oleh salah seorang pembesar Partai Golongan karya, disiarkan hasil telepolling yang dilakan di beberapa kota besar, diantaranya Jakarta, Surabaya, medan, Yogyakarta dan beberapa kota besar lainnya. Walaupun katanya hasil survey ini bukanlah menggambarkan pendapat dari seluruh rakyat Indonesia, karena banyak rakyat Indonesia belum menikmati teknologi telekomunikasi, karena tidak adanya sarana dan fasilitas yang seharusnya disedia oleh pemerintah, sehingga tidak dapat sangat banyak rakyat Indonesia yang tidak dapat dijadikan sebagai sampling dari survey ini. Minimal katanya lagi, survey ini menggambarkan pendapat kalangan menengah dimasyarakat Indonesia.
Berikut adalah daftar kebijaksanaan pemerintah yang paling menjengkelkan :
1. Kenaikan Harga BBM
2. Kenaikan Harga Sembako
3. Bantuan Langsung tunai
4. Konversi minyak tanah ke Gas
5. Pemberantasan Korupsi
6. Anggaran Pendidikan
7. Kasus Lapindo Brantas
8. Privatisasi BUMN
9. Outsourching perburuhan
10. Penghematan Listrik
Kalau dilihat dari daftar tersebut, terlihatlah bahwa seluruh kebanggaan yang dianggap sebagai prestasi oleh pemerintah SBY-JK, merupakan kegagalan dimata masyarakat. Mari kita bahas satu persatu :
1. Kenaikan Harga BBM, pada saat harga BBM dunia melambung tinggi, pemerintah melakukan kenaikan harga BBM. Beberapa kali. Sampai pada akhirnya mencapai harga Rp. 6.000 rupiah perliter untuk premium. Kemudian pada saat harga BBM dunia turun, SBY menurunkan harga BBM sampai 3 kali, menjadi Rp 4.500,-. Lucunya lagi dalam salah satu acara dialog lucu-lucuan yang dihadiri oleh Andi Mallarangeng (Pengurus Partai Demokrat merangkap juru bicara Presiden) dan Pramono Anung (PDIP), Bung Andi dengan gaya bicara yang “ngotot” dan tidak mau kalah, selalu mengulang-ulang pernyataan bahwa Pemerintah SBY-JK sudah menurunkan 3 kali harga BBM, yang ditekankan adalah jumlah penurunannya bukan rupiah penurunan. Dan terkesan bahwa bung andi yang dulu kita kenal sebagai seorang pengamat yang santun dan menghargai perbedaan pendapat, telah berubah menjadi seorang andi yang mau menang sendiri dan tidak mau menerima kritik. Tentu kita dapat menyimpulkan bahwa yang sedang bicara tersebut bukanlah andi mallarangeng sebagai diri pribadi, tetapi merupakan seorang kader Partai Demokrat yang sedang mengemban tugas untuk membela partainya. Tetapi sikap tidak mau dikritik dan mau menang sendiri itu, membuat kita bertanya-tanya, apakah memang begini karakter Partai Demokrat.
2. Kenaikan Harga Sembako. Pada saat harga BBM melambung tinggi, harga kelapa sawit juga melambung tinggi, harga sembako juga ikut melambung tinggi. Setelah harga BBM diturunkan sebanyak 3 kali, ternyata harga sembako tetap tidak turun. Salah seorang tetangga saya yang berbisnis “Pischok (pisang Coklat)” penasaran dan bertanya-tanya, tentang “Minyakita” minyak yang kualitasnya diatas minyak goreng curah, tetapi harganya dibawah minyak goreng kemasan, katanya SBY-JK telah meluncurkan produk itu, dan sering disiarkan ditelevisi, tetapi waktu dicari dipasar tidak ada satupun pedagang yang menjualnya. Ataukah minyak itu hanya diproduksi satu truk saja… hanya untuk iklan televisi saja (…. Kampanye mercusuar neh). Belum lagi persengketaan antara tukang sayur dan sekelompok ibu-ibu yang membeli dagangannya. Semua barang sembako masih mahal, untuk keperluan masak didapur, memasak masakan seadanya saja bisa menghabiskan uang 50 ribuan sehari, yang masih terbilang mahal bagi rakyat Indonesia.
3. Bantuan Langsung Tunai, Politik dagang pemerintah SBY-JK terlihat benar dalam kebijaksanaan. Kebijaksanaan kenaikan harga BBM dipertukarkan dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai, yang banyak terjadi kontraversi, bahkan menyebabkan banyak para lanjut usia yang ikut antri kehilangan nyawa. Dana yang dikucurkan sebanyak 14 Milyar rupiah, jika dikelola oleh Fund manager dan kemudian hasil investasinya diberikan kepada rakyat, tentu akan dapat menjadi jaminan social yang berkelanjutan. Tetapi itulah system yang dijalankan, kadang aneh dan tidak masuk logika. Bayangkan, dengan kenaikan harga yang melonjak tinggi, uang Rp 100 ribu yang dibagikan hanya cukup untuk hidup 3 hari. Padahal kalau harga tidak dinaikan, bisa saja biaya hidup tidak setinggi itu.
4. Konversi Minyak tanah ke Gas. Inilah lucunya pemerintahan ini, dalam melakukan pelaksanaan kebijaksaan pengalihan minyak tanah, dilakukan dengan secara mendadak, pasokan minyak tanah dikurangi dalam jumlah yang cukup drastic. Sehingga menyebabkan minyak tanah langka, rakyat yang masih menggunakan minyak tanah harus antri, seperti kejadian resesi pada akhir pemerintahan Soekarno, zaman orde lama. Dan yang paling lucu lagi, setelah minyak tanah diganti dengan gas, minyak tanah tidak ada, dan ternyata gasnya juga hilang dari peredaran. Dengan alas an bahwa ada gangguan di produksi gas dan JK juga pernah menyatakan bahwa kenaikan penggunaan gas naik 600 % , sehingga pertamina tidak mampu mengantisipasi kenaikan ini. (lucu..) kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat yang harus menggunakan kayu bakar untuk memasak. (kembali kezaman batu Pak ).
5. Pemberantasan korupsi. Walaupun sang besan SBY juga ditangkap dalam kasus korupsi di Bank Indonesia, tetapi masyarakat merasakan bahwa prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi, masih tebang pilih. Pemberantasan korupsi masih tebang pilih. Banyak pada tersangka yang sampai saat ini masih bebas berkeliaran, tanpa tersentuh hokum. Apapun alasannya, tetap saja nuasa ketidak adilan tersebut dirasakan pemerintah.
6. Anggaran Pendidikan 20 % dari APBN. Partai golongan karya, belakangan ini didalam kampanye dimedia televisi dengan bangganya menginformasikan kepada masyarakat bahwa kebijaksanaan anggaran pendidikan 20 % dari APBN merupakan prestasi partainya. Tetapi masyarakat tidak merasakan bahwa biaya pendidikan menjadi murah. Tambah lagi undang-undang BHP yang baru-baru di syahkan mendapat tentangan dari masyarakat terutama mahasiswa. Karena dengan berlakunya undang-undang tersebut, biaya pendidikan akan semakin tinggi.
7. Kasus Lapindo Brantas. Meluapnya lumpur lapindo tidak mendapat penanganan yang serius dari pemerintah SBY-JK, padahal yang memiliki perusahaan yang menyebabkan bencana lumpur lapindo ini adalah salah seorang menteri yang seharusnya mengurusi kesejahteraan rakyat. Penangannya seakan diperlambat, bahkan untuk warga yang tidak masuk kedalam peta terkena dampak PT lapindo, tetapi kenyataan terpengaruh oleh bencana ini, tidak mendapatkan ganti rugi dari lapindo.
8. Privatisasi BUMN. SBY –JK mengkritisi kebijaksanaan pemerintahan Megawati pada saat dilakukan privatisasi BUMN yang dilakukan oleh pemerintahan megawati pada waktu itu. Tetapi pada kenyataannya, pada masa SBY JK ada beberapa BUMN yang dilakukan privatisasi, bahkan Krakatau steel pun yang merupakan BUMN yang menguntungkan akan dijual murah kepada asing.
9. Outsourching perburuhan. Memang susah memiliki wakil presiden yang bekas pengusaha. Paradigma yang ada dalam wawasannya lebih cenderung berpihak kepada pengusaha. Keputusan untuk pembolehan Outsourching di bidang perburuhan menyebabkan banyak perusahaan swasta yang memberlakukan system ini. Bahkan kebanyakan dari perusahaan swasta tersebut merupakan perusahaan asing yang sebagian besar sahamnya sudah dimiliki asing.
10. Penghematan Listrik. Pada saat harga BBM melambung, PLN yang sebagian pasokan listriknya berasal dari bahan bakar Gas atau BBM, tidak mampu memberikan pasokan listrik yang memadai, penghematan listrikpun dilakukan, memang penghematan merupakan suatu hal yang baik, tetapi kalau disatu sisi, rakyat disuruh hemat listrik, tagihan listrik selalu tinggi. Bahkan pada saat harga BBM turunpun, harga listrik belum diturunkan.
Berikut adalah daftar kebijaksanaan pemerintah yang paling menjengkelkan :
1. Kenaikan Harga BBM
2. Kenaikan Harga Sembako
3. Bantuan Langsung tunai
4. Konversi minyak tanah ke Gas
5. Pemberantasan Korupsi
6. Anggaran Pendidikan
7. Kasus Lapindo Brantas
8. Privatisasi BUMN
9. Outsourching perburuhan
10. Penghematan Listrik
Kalau dilihat dari daftar tersebut, terlihatlah bahwa seluruh kebanggaan yang dianggap sebagai prestasi oleh pemerintah SBY-JK, merupakan kegagalan dimata masyarakat. Mari kita bahas satu persatu :
1. Kenaikan Harga BBM, pada saat harga BBM dunia melambung tinggi, pemerintah melakukan kenaikan harga BBM. Beberapa kali. Sampai pada akhirnya mencapai harga Rp. 6.000 rupiah perliter untuk premium. Kemudian pada saat harga BBM dunia turun, SBY menurunkan harga BBM sampai 3 kali, menjadi Rp 4.500,-. Lucunya lagi dalam salah satu acara dialog lucu-lucuan yang dihadiri oleh Andi Mallarangeng (Pengurus Partai Demokrat merangkap juru bicara Presiden) dan Pramono Anung (PDIP), Bung Andi dengan gaya bicara yang “ngotot” dan tidak mau kalah, selalu mengulang-ulang pernyataan bahwa Pemerintah SBY-JK sudah menurunkan 3 kali harga BBM, yang ditekankan adalah jumlah penurunannya bukan rupiah penurunan. Dan terkesan bahwa bung andi yang dulu kita kenal sebagai seorang pengamat yang santun dan menghargai perbedaan pendapat, telah berubah menjadi seorang andi yang mau menang sendiri dan tidak mau menerima kritik. Tentu kita dapat menyimpulkan bahwa yang sedang bicara tersebut bukanlah andi mallarangeng sebagai diri pribadi, tetapi merupakan seorang kader Partai Demokrat yang sedang mengemban tugas untuk membela partainya. Tetapi sikap tidak mau dikritik dan mau menang sendiri itu, membuat kita bertanya-tanya, apakah memang begini karakter Partai Demokrat.
2. Kenaikan Harga Sembako. Pada saat harga BBM melambung tinggi, harga kelapa sawit juga melambung tinggi, harga sembako juga ikut melambung tinggi. Setelah harga BBM diturunkan sebanyak 3 kali, ternyata harga sembako tetap tidak turun. Salah seorang tetangga saya yang berbisnis “Pischok (pisang Coklat)” penasaran dan bertanya-tanya, tentang “Minyakita” minyak yang kualitasnya diatas minyak goreng curah, tetapi harganya dibawah minyak goreng kemasan, katanya SBY-JK telah meluncurkan produk itu, dan sering disiarkan ditelevisi, tetapi waktu dicari dipasar tidak ada satupun pedagang yang menjualnya. Ataukah minyak itu hanya diproduksi satu truk saja… hanya untuk iklan televisi saja (…. Kampanye mercusuar neh). Belum lagi persengketaan antara tukang sayur dan sekelompok ibu-ibu yang membeli dagangannya. Semua barang sembako masih mahal, untuk keperluan masak didapur, memasak masakan seadanya saja bisa menghabiskan uang 50 ribuan sehari, yang masih terbilang mahal bagi rakyat Indonesia.
3. Bantuan Langsung Tunai, Politik dagang pemerintah SBY-JK terlihat benar dalam kebijaksanaan. Kebijaksanaan kenaikan harga BBM dipertukarkan dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai, yang banyak terjadi kontraversi, bahkan menyebabkan banyak para lanjut usia yang ikut antri kehilangan nyawa. Dana yang dikucurkan sebanyak 14 Milyar rupiah, jika dikelola oleh Fund manager dan kemudian hasil investasinya diberikan kepada rakyat, tentu akan dapat menjadi jaminan social yang berkelanjutan. Tetapi itulah system yang dijalankan, kadang aneh dan tidak masuk logika. Bayangkan, dengan kenaikan harga yang melonjak tinggi, uang Rp 100 ribu yang dibagikan hanya cukup untuk hidup 3 hari. Padahal kalau harga tidak dinaikan, bisa saja biaya hidup tidak setinggi itu.
4. Konversi Minyak tanah ke Gas. Inilah lucunya pemerintahan ini, dalam melakukan pelaksanaan kebijaksaan pengalihan minyak tanah, dilakukan dengan secara mendadak, pasokan minyak tanah dikurangi dalam jumlah yang cukup drastic. Sehingga menyebabkan minyak tanah langka, rakyat yang masih menggunakan minyak tanah harus antri, seperti kejadian resesi pada akhir pemerintahan Soekarno, zaman orde lama. Dan yang paling lucu lagi, setelah minyak tanah diganti dengan gas, minyak tanah tidak ada, dan ternyata gasnya juga hilang dari peredaran. Dengan alas an bahwa ada gangguan di produksi gas dan JK juga pernah menyatakan bahwa kenaikan penggunaan gas naik 600 % , sehingga pertamina tidak mampu mengantisipasi kenaikan ini. (lucu..) kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat yang harus menggunakan kayu bakar untuk memasak. (kembali kezaman batu Pak ).
5. Pemberantasan korupsi. Walaupun sang besan SBY juga ditangkap dalam kasus korupsi di Bank Indonesia, tetapi masyarakat merasakan bahwa prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi, masih tebang pilih. Pemberantasan korupsi masih tebang pilih. Banyak pada tersangka yang sampai saat ini masih bebas berkeliaran, tanpa tersentuh hokum. Apapun alasannya, tetap saja nuasa ketidak adilan tersebut dirasakan pemerintah.
6. Anggaran Pendidikan 20 % dari APBN. Partai golongan karya, belakangan ini didalam kampanye dimedia televisi dengan bangganya menginformasikan kepada masyarakat bahwa kebijaksanaan anggaran pendidikan 20 % dari APBN merupakan prestasi partainya. Tetapi masyarakat tidak merasakan bahwa biaya pendidikan menjadi murah. Tambah lagi undang-undang BHP yang baru-baru di syahkan mendapat tentangan dari masyarakat terutama mahasiswa. Karena dengan berlakunya undang-undang tersebut, biaya pendidikan akan semakin tinggi.
7. Kasus Lapindo Brantas. Meluapnya lumpur lapindo tidak mendapat penanganan yang serius dari pemerintah SBY-JK, padahal yang memiliki perusahaan yang menyebabkan bencana lumpur lapindo ini adalah salah seorang menteri yang seharusnya mengurusi kesejahteraan rakyat. Penangannya seakan diperlambat, bahkan untuk warga yang tidak masuk kedalam peta terkena dampak PT lapindo, tetapi kenyataan terpengaruh oleh bencana ini, tidak mendapatkan ganti rugi dari lapindo.
8. Privatisasi BUMN. SBY –JK mengkritisi kebijaksanaan pemerintahan Megawati pada saat dilakukan privatisasi BUMN yang dilakukan oleh pemerintahan megawati pada waktu itu. Tetapi pada kenyataannya, pada masa SBY JK ada beberapa BUMN yang dilakukan privatisasi, bahkan Krakatau steel pun yang merupakan BUMN yang menguntungkan akan dijual murah kepada asing.
9. Outsourching perburuhan. Memang susah memiliki wakil presiden yang bekas pengusaha. Paradigma yang ada dalam wawasannya lebih cenderung berpihak kepada pengusaha. Keputusan untuk pembolehan Outsourching di bidang perburuhan menyebabkan banyak perusahaan swasta yang memberlakukan system ini. Bahkan kebanyakan dari perusahaan swasta tersebut merupakan perusahaan asing yang sebagian besar sahamnya sudah dimiliki asing.
10. Penghematan Listrik. Pada saat harga BBM melambung, PLN yang sebagian pasokan listriknya berasal dari bahan bakar Gas atau BBM, tidak mampu memberikan pasokan listrik yang memadai, penghematan listrikpun dilakukan, memang penghematan merupakan suatu hal yang baik, tetapi kalau disatu sisi, rakyat disuruh hemat listrik, tagihan listrik selalu tinggi. Bahkan pada saat harga BBM turunpun, harga listrik belum diturunkan.
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya