mirro wrote:
tp ky na nak" faris g bkal ad yg golput.. ky na ud pd pnya pilihan.. tp an netral ye..
hmmm... ana udah baca tentang selebaran itu, cukup kritis... tapi kayaknya hanya sekedar unek2 sebagian kecil golongan saja yang tertuangkan dalam leaflet,.. bolehlah dikategorika sebagai "spam"
(maap kayaknya penjabaran ana panjang, kalo mau cepet ke bagian kesimpulan aja dipaling bawah ^^)
jika kita berpikir mahasiswa itu netral, hmmm.. pikirkan lagi wahai saudaraku...
baiklah saudaraku saya akan mengulangi apa itu artinya politik..
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
* politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
* politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
* politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
* politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
setelah berakhirnya jaman kekhalifahan (1492) dunia islam ini mengalami penglobalan yang terbagi atas tiga phase sampe skrg, dan membuat umat muslim didunia bagaikan terkotak-kotak, kemudian apa hubungannya dengan mahasiswa? ok.. Mahasiswa,,, beryukurlah antum/antunna dan ana dapat merasakan pendidikan sebagai mahasiswa dan berorganisasi, karena mungkin diberikan oleh Allah tingkat daya pikir yang lebih di masyarakat, karena daya pikir itulah sering terjadi pergerakan mahasiswa ke arah kebaikan bahkan ada juga sampai kearah kerusakan..
ada beberapa penyebab pola pikir sebagian mahasiswa seperti ini :
1. Gerakan mahasiswa tidak menyadari bahwa gerakan mahasiswa bukanlah semata gerakan moral tapi justru gerakan politik, sadar jika tanpa politik ya ambil kasus aja kemungkinan sangat besar untuk suatu event di LDK faris gak bakal jalan. baik dari segi pandanaan dari pihak kampus(betul gak pak IRwan ? ^^!), dari segi sponsorship, dan publikasi acara itu semua tidak luput dari nilai-nilai politik.
2. Pertengkaran yang tidak produktif di kalangan aktifis mengenai pilihan idiologi dan metode aksi yang digunakan
3. pola pikir yang aneh pada ADK, ketika seokor gazelle bangun dari tidurnya dia akan berpikir "jika saya tidak dapat berlalu lebih cepat dibandingkan singa hari ini maka saya akan binasa", begitu pula dengan sang singa ketika dia bangun sehari-harinya dia berpikir"jika saya tidak dapat berlali lebih cepat dibandingkan gazzelle hari ini maka saya akan kelaparan".
nah inilah realita di dunia ini wahai Activis Dakwah, katika kita berpikir untuk membawa risalah yang baik menurut kita disuatu tempat, tapi musuh dari dakwah ini juga mimikirkan bagaimana untuk menggagalkannya,..
4. Absennya kesadaran akan perlunya membina kekuatan dan jaringan kerja yang terorganisir,
bro n sis, ketika kita sekerang hanya masih bisa berpikir " wahahahahaha ana-lah ADK yang alim, penyabar, tidak sombong, rajin ngaji, dan gemar menabung" tanpa adanya hal mengajak kepada kebaikan ke yang lain hanya untuk personal, maka musuh islam dengan tegasnya "kayakna gw buat suatu organisasi/partai/himpunan/serikat untuk bagaimana supaya orang2 Activis Dakwah untuk tidak bersatu".
teman2... "keburukan dalam suatu jamaah itu adalah lebih baik dari pada kesucian/kebaikan sendiri", jika kita bergabung dalam suatu organisasi kampus maka daya tampung fokus kita adalah orang2 kampus, jika kita bergabung dalam suatu partai maka daya tampungnya adalah satu negara(jika partai itu yang mendominasi), saudaraku jika kita ingin menangkap ikan yang lebih besar gunakanlah jaring yang lebih besar.
harus kita sadarai juga pada pergerakan mahasiswa.
1. Gerakan mahasiswa dengan aksi massa dan isu politik nasional tidak terjadi sepanjang waktu
2. Masa politik yang stabil sangat tepat diisi dengan penajaman intelektual, penajaman teori, kemampuan menulis serta beradu argumentasi dan berpolemik di surat kabar atau media eltronik
3.
Aktifis yang benar adalah mereka yang tidak semata memiliki sense of politics tapi juga sense of intelectualjika kita bandingkan dengan pergerakan mahasiswa Indonesia:
1. Orientasi GM dulu adalah gugatan ke struktur kekuasaan, kini orientasinya selain gugatan ke struktur kekuasaan adalah pembentukan opini publik
2. Format kegiatan GM dulu aksi massa, kini formatnya adalah aksi massa dan aksi informasi
3. Kultur yang mendukung GM dulu adalah suhu politik yang tinggi ditandai krisis politik, kini kulturnya adalah suhu akademis yang tinggi yang ditopang oleh terintegrasinya sistem politik
4. Organisasi yang menjadi wadah GM dulu adalah Ormas dengan metode mobilisasi massa, kini organisasinya adalah kelompok kecil dengan metode mobilisasi ide dan persepsi politik
gerakan mahasiswa menurut pak "Romi Satria Wahono" terbagi dua metode
metode 1
1. Prestasi Akademik
2. Madzab dan pemikiran Mahasiswa
3. Opini lewat tulisan
4. Konsistensi perdjoengan
5. public speaking dan leadership
6. Entepreunership
metode 2 (IT mode)
1. Tebar Kesholehan dan kreatifitas maya
2. Lakukan Image branding di dunia maya
3. Tebar pengaruh lewat tulisan di blog
4. Focus di core competence
5. Leadership dikomunitas maya
6. Webpreunership
*kesimpulan
(bagi yang langsung membaca ksimpulan dan sering melakukannya: " ini lah mungkin cermin diri anda yang selalu ingin simple, tanpa tak pernah ingin tau akan prosesnya terlebih dahulu, hanya sebatas ingin melihat hasilnya, kalo baik hasilnya baru diliat prosesnya, kalo buruk hasilnya maka tidak dipedulikan bagaimana proses terbut sampe salah dan berusaha bagaimana cara untuk membenarkannya)
ya.. sadar ataupun tidak bahwa Activis dakwah mahasiswa tidak luput dari pergerakan politik, tidak ada yang netral jika kita ingin mencapai tujuan yang kita inginkan dalam suatu usaha yang mulya yaitu dakwah, berpolitik lewat kepartaian tidaklah kotor asal dilakukan dengan benar dan bijak, partai bukan hal yang patut difanatismekan tapi dia adalah wadah kita dalam dakwah ini untuk memperlancar penyebaran misi dakwah dengan mudah di Indonesiaku dalam semua aspeknya, dan salah satu proses untuk tujuan berdirinya khilafah Islamiyah dan penerapan syariah secara kaffah Insya Allah dimuka bumi...
walaupun tidak sempurna(karena kesempurnaan hanyalah milik Allah) maka kampanyekanlah partai yang kita anggap benar, dan jangan berdiam diri saja, ajak juga yang lain karena jumlah suaralah yang menentukan, jangan sampe karena kemalasan kita partai yang antum bela jadi kalah hanya selisih 1 suara, perjuangkanlah dengan bijak dan jangan sampai nanti orang "goblok" yang berkuasa karena ini urusan kita bersama warga Indonesia yang memliki pemikiran,
dan jangan sampai menjadi
Partai
Kurang
Suara, tapi jadikanlah
Partai
Kemenangan
Syariah
piuhh yak cukup.. mohon jika ada salah kata, karena saya juga masih belajar ^_^
wassalamu'alaikum
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya