Bismillah,
Peristiwa Isra’ Mi’raj yang baru saja berlalu meninggalkan 1 perintah untuk mendirikan ibadah yang begitu istimewa. Yak, ibadah tersebut adalah sholat (sedikitnya) 5 waktu, sebagai sarana komunikasi seorang muslim dengan Sang Khalik.
Seperti kita ketahui bersama, sedemikian istimewanya ibadah sholat ini, sehingga ALLOH SWT mesti ‘mendatangkan’ Rasululloh SAW untuk bertemu dengan-Nya langsung untuk menyampaikan ibadah ini. Tidak seperti ibadah-ibadah lain yang disampaikan melalui Jibril sebagai perantara, melalui ibadah sholat ini ALLOH SWT seakan ingin menunjukkan agar manusia menaruh perhatian khusus pada ibadah ini.
Terlebih seperti yang sudah sering kita dengar, sholat merupakan ibadah (hal) pertama yang ditanyakan di hari akhirat kelak. Jika sholatnya baik, maka ibadah lainnya pun akan baik. Sebaliknya, jika sholatnya buruk, maka ibadah lain pun akan buruk. “Amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka sungguh dia telah berbahagia dan selamat. Dan apabila jelek shalatnya maka dia telah binasa dan merugi” (HR. Baihaqi)
Perhatikan juga hadits berikut. Dari Abu Hurairah ra. dari Rasululloh saw., beliau bersabda : “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka ALLOH Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?”. Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka ALLOH berfirman : “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari sekian banyak hal tentang sholat, kali ini saya (terutama) ingin mengingatkan diri sendiri mengenai sholat yg tuma’ninah.
Apakah sholat yg tuma’ninah itu?
Tuma’ninah dalam sholat adalah gerakan sholat yang sempurna, di beberapa bacaan dituliskan tuma’ninah sebagai hal yg rileks. Pengertian saya, tuma’ninah adalah tindakan menyempurnakan gerakan sholat dengan kondisi yang rileks.
Lho, sholat kok malah rileks?
Jadi begini, saat ini banyak di antara kita yang sholat dengan gerakan yang tergesa-gesa. Sholat menjadi gerakan tanpa arti, bahkan malah berkesan sebagai gerakan senam. Padahal Rasululloh SAW sudah menjelaskan dalam hadits,“Sampai kamu merasakan tuma’ninah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan kata lain, sholatlah dengan tenang. Berikut ini adalah penjelasan saya mengenai tuma’ninah yang MESTI DILAKUKAN PADA SAAT SHOLAT.
1. Jika ruku’, maka posisi badan mestilah benar-benar hingga membungkuk (dari beberapa tulisan, saya pernah baca, ruku’ yg ‘benar’ adalah jika anda merasakan adanya tarikan otot di kaki anda).
2. Pada saat i’tidal, hendaknya berdiri hingga posisi berdiri anda sudah benar dan dalam kondisi rileks (tidak tegang).
3. Ketika sujud, dahi benar-benar menempel (dan sedikit ditekan, dari beberapa referensi yang saya baca) pada tempat sujud. Kemudian punggungnya mesti dalam keadaan rileks (saya baca ada 2 posisi rileks untuk punggung dalam kondisi sujud, yakni melengkung ataupun ‘dibuat lurus’).
4. Duduk usai sujud, posisi anda benar-benar sudah ‘tenang’, tidak gelisah mengubah-ubah posisi.
Demikian sekelumit gerakan tuma’ninah yang saya ketahui berdasarkan beberapa referensi yang pernah saya baca.
Dengan gerakan tuma’ninah, sholat akan memakan waktu (normalnya) sekitar 10-15 menit. Namun, seringkali saya temui orang sholat dengan waktu kurang dari 5 menit untuk sholat Dhuhur, Ashar, dan Isya, yang jumlah raka’atnya sebanyak 4 raka’at. Padahal kita baru bahas mengenai tuma’ninah, belum ke bagian khusyu’.
Mari kita benahi sholat kita, minimal dimulai dengan gerakan yg tuma’ninah. Semoga ibadah sholat kita diterima ALLOH SWT. Aamiin.
sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/
Peristiwa Isra’ Mi’raj yang baru saja berlalu meninggalkan 1 perintah untuk mendirikan ibadah yang begitu istimewa. Yak, ibadah tersebut adalah sholat (sedikitnya) 5 waktu, sebagai sarana komunikasi seorang muslim dengan Sang Khalik.
Seperti kita ketahui bersama, sedemikian istimewanya ibadah sholat ini, sehingga ALLOH SWT mesti ‘mendatangkan’ Rasululloh SAW untuk bertemu dengan-Nya langsung untuk menyampaikan ibadah ini. Tidak seperti ibadah-ibadah lain yang disampaikan melalui Jibril sebagai perantara, melalui ibadah sholat ini ALLOH SWT seakan ingin menunjukkan agar manusia menaruh perhatian khusus pada ibadah ini.
Terlebih seperti yang sudah sering kita dengar, sholat merupakan ibadah (hal) pertama yang ditanyakan di hari akhirat kelak. Jika sholatnya baik, maka ibadah lainnya pun akan baik. Sebaliknya, jika sholatnya buruk, maka ibadah lain pun akan buruk. “Amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka sungguh dia telah berbahagia dan selamat. Dan apabila jelek shalatnya maka dia telah binasa dan merugi” (HR. Baihaqi)
Perhatikan juga hadits berikut. Dari Abu Hurairah ra. dari Rasululloh saw., beliau bersabda : “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka ALLOH Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?”. Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka ALLOH berfirman : “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari sekian banyak hal tentang sholat, kali ini saya (terutama) ingin mengingatkan diri sendiri mengenai sholat yg tuma’ninah.
Apakah sholat yg tuma’ninah itu?
Tuma’ninah dalam sholat adalah gerakan sholat yang sempurna, di beberapa bacaan dituliskan tuma’ninah sebagai hal yg rileks. Pengertian saya, tuma’ninah adalah tindakan menyempurnakan gerakan sholat dengan kondisi yang rileks.
Lho, sholat kok malah rileks?
Jadi begini, saat ini banyak di antara kita yang sholat dengan gerakan yang tergesa-gesa. Sholat menjadi gerakan tanpa arti, bahkan malah berkesan sebagai gerakan senam. Padahal Rasululloh SAW sudah menjelaskan dalam hadits,“Sampai kamu merasakan tuma’ninah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan kata lain, sholatlah dengan tenang. Berikut ini adalah penjelasan saya mengenai tuma’ninah yang MESTI DILAKUKAN PADA SAAT SHOLAT.
1. Jika ruku’, maka posisi badan mestilah benar-benar hingga membungkuk (dari beberapa tulisan, saya pernah baca, ruku’ yg ‘benar’ adalah jika anda merasakan adanya tarikan otot di kaki anda).
2. Pada saat i’tidal, hendaknya berdiri hingga posisi berdiri anda sudah benar dan dalam kondisi rileks (tidak tegang).
3. Ketika sujud, dahi benar-benar menempel (dan sedikit ditekan, dari beberapa referensi yang saya baca) pada tempat sujud. Kemudian punggungnya mesti dalam keadaan rileks (saya baca ada 2 posisi rileks untuk punggung dalam kondisi sujud, yakni melengkung ataupun ‘dibuat lurus’).
4. Duduk usai sujud, posisi anda benar-benar sudah ‘tenang’, tidak gelisah mengubah-ubah posisi.
Demikian sekelumit gerakan tuma’ninah yang saya ketahui berdasarkan beberapa referensi yang pernah saya baca.
Dengan gerakan tuma’ninah, sholat akan memakan waktu (normalnya) sekitar 10-15 menit. Namun, seringkali saya temui orang sholat dengan waktu kurang dari 5 menit untuk sholat Dhuhur, Ashar, dan Isya, yang jumlah raka’atnya sebanyak 4 raka’at. Padahal kita baru bahas mengenai tuma’ninah, belum ke bagian khusyu’.
Mari kita benahi sholat kita, minimal dimulai dengan gerakan yg tuma’ninah. Semoga ibadah sholat kita diterima ALLOH SWT. Aamiin.
sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya