Assalamualaikum
Silahkan ini di forward ke milis-milis Alumni SMA,
Jumlah putra-putra daerah cerdas dari keluarga tidak mampu samakin
lama semakin berkurang, alias sebagian beasr mahasiswa ITB adalah
anak-anak borju dari kota-kota besar saja. Hal ini wajar karena ITB
sekarang mengalokasikan mahasiswanya lebih dari 60% berasal dari USM
dengan sumbangan puluhan juta rupiah juga dengan biaya test Rp.900 000
jelas anak-anak miskin hanya bermimpi untuk ikut USM.
Namun
demikian ITB BHMN, menyediakan kursi 20% (sekitar 600 anak) untuk
anak-anak dari golongan tidak mampu, dan sampai sekarang kuota itu
hanya terpenuhi 50 anak (http://cetak. kompas.com/ read/xml/2009/ 07/27/1659165/itb.jaring.27. siswa.miskin.)
Hanya
BIUS (beasiswa ITB untuk semua) dari alumni yang memberikan beasiswa
full biaya pendidikan dan biaya hidup selama 4 tahun. Walaupun begitu
masih ada celah untuk saudara-sudara kita yang tidak mampu yang tetap
memerlukan bantuan kita agar akses dan kesempatan untuk masuk ITB dapat
dinikmati oleh semua orang.
Celah-celah itu:
1. BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua)
Biasiswa
dari alumni ITB yang di mulai tahun 2008 yang memberikan beasiswa
pendidikan dan biaya hidup yang berambisi mencapai kuota 600 anak.
Tahun 2008 memberikan beaiswa ke 40 anak artinya jumlah beasiswanya
terbatas. Dan hanya BIUS yang meberikan beaiswa full. Info lebih lanjut
www.itbuntuksemua. com
2. SNMPTN,
Anak-anak
dari keluarga tidak mampu bisa mengikuti test SNMPTN karna biaya
relative murah Rp 175 000 untuk IPC, IPA Rp 150000 dan bisa nol rupiah
untuk sumbangan awal bila di terima di ITB. Yang jadi permasalahan
adalah anak-anak yang diterima ini tetap membutuhkan biaya hidup
seketika tiba di Bandung. Untuk biaya pendidikan anak-anak ini harus
melakukan penundaan pembayaran biaya pendidikan yang nanti di bayarkan
bila anak yang bersangkutan bisa mendapatkan biasiswa dari ITB. Dan
untuk biaya hidup kita bisa mengusahakan dengan mengkontak para alumni
untuk menjadi orang tua asuh.
3. Beasiwa Minat
Pada
beasiwa minat, ITB memberikan beasiswa untuk anak-anak yang memilih
jurusan yang kurang di kenal masyarakat namun sangat dibutuhkan di
pasar kerja tingkat nasional dan global yaitu Astronomi, Meteorology,
Oseanografi, Seni Rupa dan Teknik Metalurgi. Namun ITB hanya memberikan
pembebasan uang sumbangan awal. Oleh karena itu untuk mendapatkan biaya
pendidikan anak ini harus melakukan penundaan diawal dan memerlukan
bantuan kita untuk mencarikan orang tua asuh. Dan juga anak ini harus
ke Bandung untuk USM pusat atau ke kota tertentu untuk USM daerah
dengan membeli formulir Rp.900.000 dan akomodasi. Info lebih lanjut http://www.itb. ac.id/usm- itb/
4. Beasiswa pendidikan dari ITB (untuk 30 orang)
Seperti
namnya ITB hanya memberikan beaiswa pendidikan artinya anak ini tetap
perlu biaya hidup seketika tiba di bandung dan harus ke Bandung untuk
mengikuti USM. Kuota yang disediakan 30 orang. Info lebih lanjut http://www.itb. ac.id/usm- itb/
Bottle Neck, Tantangan dan Tindakan
Sudah
pasti agar semua orang bisa mempunyai kesempatan yang sama maka
informasi ini harus sampai di seluruh penjuru Nusantara, agar
anak-cerdas di Papua, di Halmahera atau di sekolah-sekolah di kolong
jembatan, juga menikamati kesempatan ini. Sehingga kita wajib
menyebarkan info ini seluas-luasnya. Yang jadi masalah adalah bagaimana
anak-anak ini termotivasi dan mempunya dana untuk bisa mengikuti test.
Setelah
info tersebar ke seantero Indonesia dengan bantuan para alumni atau
organisasi mahasiswa daereh , hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.
Memberikan beaiswa SNMPTN ke sekolah-sekolah yang di koordinir oleh
organisasi mahasiswa ITB setempat dan meneruskan untuk membantu
mendapatkan Beaiswa Kuliah hidup.
Sudah pasti kita tidak hanya
datang dan menempelkan info beasiwa, yang lebih penting adalah
memberikan motivasi dan solusi yaitu dengan beaiswa. Katakanlah 10 anak
terbaik dari sekolah-sekolah di kecamatan, dengan biaya test IPA Rp.
150 000/anak total biaya untuk satu sekolahan sebesar Rp. 1500 000. Hal
ini bisa berdampak anak-anak disekolah yang awalnya malas akan menjadi
rajin belajar dan yang awalnya kuliah di ITB itu mimpi bisa mendapatkan
harapan baru. Bila kita mendaptkan satu anak dari SMA ini maka
anak-anak bisa menjadi agen perubahan untuk sekolah dan daerahnya.
Dengan bantuan alumni di dareh dan organisasi lain tentu hal ini bisa
terwujud. Ada organisasi Anak jambi, anak Pemalang, anak Jember, Anak
Papua dll yang tanpa menuggu lulus meraka bisa berkontribusi untuk
daerhanya untuk mencari bola-bola ini. Apalgi ada perubahan tipe soal
SNMPTN dan tambahan test TPA, sehingga anak-anak yang tidak pernah ikut
bimbel bisa masuk, apa lagi sekarang buku-buku SMA sudah bagus. Alhasil
anak-anak cerdas di sekolah di pinggir sawah mempunyai kesempatan yang
sama. Memang di butuhkan kerja keras dan komitmen utuk melakukanya
langkah ini.
Setelah
anak lulus ITB, selanjutnya kita arahkan untuk memasukkan penundaan ke
LPKM dan mengirimkan CV mereka ke para Alumni ITB secepat mungkin untuk
mencarikan orang tua asuh. Karana seketika di terima, anak ini butuh
transport dan biaya hidup di bandung.
2. Memberi beasiwa untk mengikuti
Beasiswa Minat, untuk hal ini di butuhkan uang yang agak besar yaitu
biaya akomodsai ke Bandung dan biaya formulir USM . Selebihnya seperti
langkah point 1..
3. Memberi beasiwa untk akomodasi selama test
Beasiswa Pendidikan, para alumni daerah perlu memikirkan memberikan
beasiwa akomodasi untuk Test karna harus ke bandung. Selebihnya seperti
langkah point 1.
Ingat ada kuota 600 anak untuk anak miskin
dan banyak alumni yang siap menjadi orang tua asuh, mari kita cari
anak-anak itu ke penjuru negeri.
“Dan Kami telah menunjukkan
kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang
mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar
itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada
hari kelaparan, (kepada) anak yatim, atau orang miskin dan fakir.”
Imam Santoso (TA 03)
Imam_itb03@yahoo. com
--
Best Regards
Tsulusun Ar Royan
Be
kind, for whenever kindness becomes part of something, it beautifies
it. Whenever it is taken from something, it leaves it tarnished.
Silahkan ini di forward ke milis-milis Alumni SMA,
Jumlah putra-putra daerah cerdas dari keluarga tidak mampu samakin
lama semakin berkurang, alias sebagian beasr mahasiswa ITB adalah
anak-anak borju dari kota-kota besar saja. Hal ini wajar karena ITB
sekarang mengalokasikan mahasiswanya lebih dari 60% berasal dari USM
dengan sumbangan puluhan juta rupiah juga dengan biaya test Rp.900 000
jelas anak-anak miskin hanya bermimpi untuk ikut USM.
Namun
demikian ITB BHMN, menyediakan kursi 20% (sekitar 600 anak) untuk
anak-anak dari golongan tidak mampu, dan sampai sekarang kuota itu
hanya terpenuhi 50 anak (http://cetak. kompas.com/ read/xml/2009/ 07/27/1659165/itb.jaring.27. siswa.miskin.)
Hanya
BIUS (beasiswa ITB untuk semua) dari alumni yang memberikan beasiswa
full biaya pendidikan dan biaya hidup selama 4 tahun. Walaupun begitu
masih ada celah untuk saudara-sudara kita yang tidak mampu yang tetap
memerlukan bantuan kita agar akses dan kesempatan untuk masuk ITB dapat
dinikmati oleh semua orang.
Celah-celah itu:
1. BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua)
Biasiswa
dari alumni ITB yang di mulai tahun 2008 yang memberikan beasiswa
pendidikan dan biaya hidup yang berambisi mencapai kuota 600 anak.
Tahun 2008 memberikan beaiswa ke 40 anak artinya jumlah beasiswanya
terbatas. Dan hanya BIUS yang meberikan beaiswa full. Info lebih lanjut
www.itbuntuksemua. com
2. SNMPTN,
Anak-anak
dari keluarga tidak mampu bisa mengikuti test SNMPTN karna biaya
relative murah Rp 175 000 untuk IPC, IPA Rp 150000 dan bisa nol rupiah
untuk sumbangan awal bila di terima di ITB. Yang jadi permasalahan
adalah anak-anak yang diterima ini tetap membutuhkan biaya hidup
seketika tiba di Bandung. Untuk biaya pendidikan anak-anak ini harus
melakukan penundaan pembayaran biaya pendidikan yang nanti di bayarkan
bila anak yang bersangkutan bisa mendapatkan biasiswa dari ITB. Dan
untuk biaya hidup kita bisa mengusahakan dengan mengkontak para alumni
untuk menjadi orang tua asuh.
3. Beasiwa Minat
Pada
beasiwa minat, ITB memberikan beasiswa untuk anak-anak yang memilih
jurusan yang kurang di kenal masyarakat namun sangat dibutuhkan di
pasar kerja tingkat nasional dan global yaitu Astronomi, Meteorology,
Oseanografi, Seni Rupa dan Teknik Metalurgi. Namun ITB hanya memberikan
pembebasan uang sumbangan awal. Oleh karena itu untuk mendapatkan biaya
pendidikan anak ini harus melakukan penundaan diawal dan memerlukan
bantuan kita untuk mencarikan orang tua asuh. Dan juga anak ini harus
ke Bandung untuk USM pusat atau ke kota tertentu untuk USM daerah
dengan membeli formulir Rp.900.000 dan akomodasi. Info lebih lanjut http://www.itb. ac.id/usm- itb/
4. Beasiswa pendidikan dari ITB (untuk 30 orang)
Seperti
namnya ITB hanya memberikan beaiswa pendidikan artinya anak ini tetap
perlu biaya hidup seketika tiba di bandung dan harus ke Bandung untuk
mengikuti USM. Kuota yang disediakan 30 orang. Info lebih lanjut http://www.itb. ac.id/usm- itb/
Bottle Neck, Tantangan dan Tindakan
Sudah
pasti agar semua orang bisa mempunyai kesempatan yang sama maka
informasi ini harus sampai di seluruh penjuru Nusantara, agar
anak-cerdas di Papua, di Halmahera atau di sekolah-sekolah di kolong
jembatan, juga menikamati kesempatan ini. Sehingga kita wajib
menyebarkan info ini seluas-luasnya. Yang jadi masalah adalah bagaimana
anak-anak ini termotivasi dan mempunya dana untuk bisa mengikuti test.
Setelah
info tersebar ke seantero Indonesia dengan bantuan para alumni atau
organisasi mahasiswa daereh , hal yang dapat dilakukan antara lain:
1.
Memberikan beaiswa SNMPTN ke sekolah-sekolah yang di koordinir oleh
organisasi mahasiswa ITB setempat dan meneruskan untuk membantu
mendapatkan Beaiswa Kuliah hidup.
Sudah pasti kita tidak hanya
datang dan menempelkan info beasiwa, yang lebih penting adalah
memberikan motivasi dan solusi yaitu dengan beaiswa. Katakanlah 10 anak
terbaik dari sekolah-sekolah di kecamatan, dengan biaya test IPA Rp.
150 000/anak total biaya untuk satu sekolahan sebesar Rp. 1500 000. Hal
ini bisa berdampak anak-anak disekolah yang awalnya malas akan menjadi
rajin belajar dan yang awalnya kuliah di ITB itu mimpi bisa mendapatkan
harapan baru. Bila kita mendaptkan satu anak dari SMA ini maka
anak-anak bisa menjadi agen perubahan untuk sekolah dan daerahnya.
Dengan bantuan alumni di dareh dan organisasi lain tentu hal ini bisa
terwujud. Ada organisasi Anak jambi, anak Pemalang, anak Jember, Anak
Papua dll yang tanpa menuggu lulus meraka bisa berkontribusi untuk
daerhanya untuk mencari bola-bola ini. Apalgi ada perubahan tipe soal
SNMPTN dan tambahan test TPA, sehingga anak-anak yang tidak pernah ikut
bimbel bisa masuk, apa lagi sekarang buku-buku SMA sudah bagus. Alhasil
anak-anak cerdas di sekolah di pinggir sawah mempunyai kesempatan yang
sama. Memang di butuhkan kerja keras dan komitmen utuk melakukanya
langkah ini.
Setelah
anak lulus ITB, selanjutnya kita arahkan untuk memasukkan penundaan ke
LPKM dan mengirimkan CV mereka ke para Alumni ITB secepat mungkin untuk
mencarikan orang tua asuh. Karana seketika di terima, anak ini butuh
transport dan biaya hidup di bandung.
2. Memberi beasiwa untk mengikuti
Beasiswa Minat, untuk hal ini di butuhkan uang yang agak besar yaitu
biaya akomodsai ke Bandung dan biaya formulir USM . Selebihnya seperti
langkah point 1..
3. Memberi beasiwa untk akomodasi selama test
Beasiswa Pendidikan, para alumni daerah perlu memikirkan memberikan
beasiwa akomodasi untuk Test karna harus ke bandung. Selebihnya seperti
langkah point 1.
Ingat ada kuota 600 anak untuk anak miskin
dan banyak alumni yang siap menjadi orang tua asuh, mari kita cari
anak-anak itu ke penjuru negeri.
“Dan Kami telah menunjukkan
kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya ia menempuh jalan yang
mendaki lagi sukar? Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar
itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada
hari kelaparan, (kepada) anak yatim, atau orang miskin dan fakir.”
Imam Santoso (TA 03)
Imam_itb03@yahoo. com
--
Best Regards
Tsulusun Ar Royan
Be
kind, for whenever kindness becomes part of something, it beautifies
it. Whenever it is taken from something, it leaves it tarnished.
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya