biarkan aku bersama mu menaiki gunung yang curam nan penuh liku.

setitik rasa yang tak mungkin tampak dalam gerak.
biarlah mata ini mengatakan yang hati ini tak ingin dengar.
cukup saja husnuzhon yang bersemayam dalam angan.



tapi...


apakah teori telah hilang dari ingatan.
atau mata telah rabun tuk jeli melihat.
hati terhalang oleh bunga2 indah.

yang tak sempat ku katakan bahwa sesungguhnya hal ini adalah salah. hal ini tidak boleh ku perlebar.
lelah ku rasa, sudah banyak asa dan masa tak berada untuk hati ini.

kulihat di depan sana jalan penuh duri dan batu serta ilalang menerpa.
tak ingin atau tak ingat akan hati ku yang menanti sebuah sapaan hangat dan lambaian tangan tuk hilangkan rintangan.

fuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhh.......

sepasang,,,,bagai bunga tanpa daun.....
apakah masih ada kata itu...
sepasang,,,, bagai bulan tanpa bintang.....

lihatlah apa artinya bunga daun, jika tanpa akar dan batang.
apalah artinya bulan bintang, jika tanpa langit dan gelap.

bolehlah.....cukuplah......sudahilah.....atau kau ingin lanjutkan.
tak bisa lepas,,,,diri ini pun hampir sakit atau sudah sakit.
karena bunga hanya memikirkan daun tanpa batang dan akarnya.
karena bulan hanya memikirkan bintang tanpa langit dan gelap nya.