Bidadari, aku hampir tak percaya
Bahwa dirimu tercipta di dunia ini
Bagaimana mungkin?
Di tengah hiruk-pikuk manusia mengejar dunia
Kau hadir mencari rahasia akhirat
Saat manusia keluar mencari kepuasan nafsu
Kau justru bersembunyi dengan hijabmu, menyembah Rabbmu
Ketika manusia tertawa terbahak-bahak
Kau justru menangis meratapi kelemahan dirimu
Mengapa makhluk sepertimu masih ada di dunia ini, wahai bidadari?
Aku tak habis pikir
Dari langit ke berapakah dirimu turun?
Kau dikirim ke bumi untuk menjemput para mujahid sejati
Lalu pergi lagi menemaninya
Bersamanya meninggalkan dunia yang fana ini
Menuju surga abadi
Wahai bidadari,
Tahukah kau, aku di sini menangis merindukanmu
Aku sadari bahwa aku belum pantas untukmu
Namun aku tak pernah berhenti berharap berjumpa denganmu
Kau begitu suci
Sedangkan aku kotor penuh dosa
Aku sering mengkhianati Tuhanku
Aku tak tahu harus bagaimana menyusulmu
Kini,
Aku hanya bisa tersungkur menangisi dosa-dosaku
Yang membuatku semakin jauh darimu
Aku tak ingin…
Aku tak ingin semua ini berlarut-larut
Wahai bidadari,
Apakah kau mendengarku?
Aku tak yakin kau mendengarnya
Atau bahkan mungkin tak mau mendengarnya
Namun biarlah…
Itulah hukuman setimpal yang harus kuterima
Aku harus memulai dari nol lagi
Memperbaiki diri
Agar dapat berjumpa denganmu
Di satu hari nanti
Semoga
Amin.
Bahwa dirimu tercipta di dunia ini
Bagaimana mungkin?
Di tengah hiruk-pikuk manusia mengejar dunia
Kau hadir mencari rahasia akhirat
Saat manusia keluar mencari kepuasan nafsu
Kau justru bersembunyi dengan hijabmu, menyembah Rabbmu
Ketika manusia tertawa terbahak-bahak
Kau justru menangis meratapi kelemahan dirimu
Mengapa makhluk sepertimu masih ada di dunia ini, wahai bidadari?
Aku tak habis pikir
Dari langit ke berapakah dirimu turun?
Kau dikirim ke bumi untuk menjemput para mujahid sejati
Lalu pergi lagi menemaninya
Bersamanya meninggalkan dunia yang fana ini
Menuju surga abadi
Wahai bidadari,
Tahukah kau, aku di sini menangis merindukanmu
Aku sadari bahwa aku belum pantas untukmu
Namun aku tak pernah berhenti berharap berjumpa denganmu
Kau begitu suci
Sedangkan aku kotor penuh dosa
Aku sering mengkhianati Tuhanku
Aku tak tahu harus bagaimana menyusulmu
Kini,
Aku hanya bisa tersungkur menangisi dosa-dosaku
Yang membuatku semakin jauh darimu
Aku tak ingin…
Aku tak ingin semua ini berlarut-larut
Wahai bidadari,
Apakah kau mendengarku?
Aku tak yakin kau mendengarnya
Atau bahkan mungkin tak mau mendengarnya
Namun biarlah…
Itulah hukuman setimpal yang harus kuterima
Aku harus memulai dari nol lagi
Memperbaiki diri
Agar dapat berjumpa denganmu
Di satu hari nanti
Semoga
Amin.
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya