Forumnya LDK FARIS UG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Bersama Anda Membangun Islam

Login

Lupa password?

Like/Tweet/+1

Latest topics

» Newbie!!... silahkan perkenalkan dirinya disini... ^^
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptyMon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana

» update forum 2
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptyWed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin

» Resep Kue Pernikahan
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptySat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah

» Hidup Tak Kenal Kompromi
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptySat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah

» Rumah Dunia VS Akhirat
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptySun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah

» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptySat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah

» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptyTue May 10, 2011 8:16 pm by kholis

» tok tok tok...!
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptyMon May 09, 2011 7:43 pm by santii

» catatan da'wah
dapatkah kita membaca tanda dari-Nya EmptySat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya

Gallery


dapatkah kita membaca tanda dari-Nya Empty

Top posting users this month

No user

Top posting users this week

No user

    dapatkah kita membaca tanda dari-Nya

    santii
    santii
    Senior Member
    Senior Member


    Jumlah posting : 221
    HP : 356
    Reputation : 7
    Registration date : 04.05.09
    Age : 34
    Lokasijalan bango 3 pondok labu, cilandak, jakarta selatan

    dapatkah kita membaca tanda dari-Nya Empty dapatkah kita membaca tanda dari-Nya

    Post by santii Thu Oct 08, 2009 2:17 pm

    dapatkah kita membaca tanda dari-Nya Awan-allah2Gempa
    besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan
    sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan
    terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa
    berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya
    tepat pukul 08.52.

    Adalah ketetapan Allah Swt jika bencana ini bertepatan dengan beberapa momentum besar bangsa Indonesia, dulu dan sekarang:

    Pertama, tanggal 1 Oktober
    merupakan hari pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang
    menuai kontroversi. Acara seremonial yang sebenarnya bisa dilaksanakan
    dengan amat sederhana itu ternyata memboroskan uang rakyat lebih dari
    70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan di tengah berbagai musibah yang
    mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan ini membuktikan jika para pejabat
    itu tidak memiliki empati sama sekali terhadap nasib rakyat yang kian
    hari kian susah.

    Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin
    yang berdoa kepada Allah Swt agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para
    pejabat negara ini agar mau bersikap amanah dan tidak bertindak
    bagaikan segerombolan perampok terhadap uang umat.

    Satu lagi, siapa pun yang berkunjung ke Gedung DPR
    di saat hari pelantikan tersebut akan mencium aroma kematian di
    mana-mana. Entah mengapa, pihak panitia begitu royal menyebar rangkaian
    bunga Melati di setiap sudut gedung tersebut. Bunga Melati memang bunga
    yang biasanya mengiringi acara-acara sakral di negeri ini, seperti
    pesta perkawinan dan sebagainya. Namun agaknya mereka lupa jika bunga
    Melati juga biasa dipakai dalam acara-acara berkabung atau kematian.

    Kedua, 44 tahun lalu, tanggal 30
    September dan 1 Oktober 1965 merupakan tonggak bersejarah bagi
    perjalanan bangsa dan negara ini. Pada tanggal itulah awal dari
    kejatuhan Soekarno dan berkuasanya Jenderal Suharto. Pergantian
    kekuasaan yang di Barat dikenal dengan sebutan Coup de’ Etat
    Jenderal Suharto ini, telah membunuh Indonesia yang mandiri dan
    revolusioner di zaman Soekarno, anti kepada neo kolonialisme dan neo
    imperialisme (Nekolim), menjadi Indonesia yang terjajah kembali.
    Suharto telah membawa kembali bangsa ini ke mulut para pelayan Dajjal,
    agen-agen Yahudi Internasional, yang berkumpul di Washington.

    Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

    Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan
    ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi.
    Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya
    lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba
    gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

    “Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58,
    esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi
    pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan
    tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt.
    Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

    17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan
    jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
    kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati
    Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
    sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian
    Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”


    17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak
    ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami
    membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan
    azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab
    (Lauh Mahfuz).”


    8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan
    mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta
    orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah
    menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah
    Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”


    Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan
    tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara
    mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya
    dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan
    Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

    Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan
    dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa
    jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh
    para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita
    sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah
    menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan
    duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

    Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan
    para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini
    yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order)
    seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti
    Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam
    Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission
    (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih
    memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

    David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun
    menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The
    Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri
    tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di
    atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke
    Dinasti Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

    Nah, bukan rahasia lagi jika
    sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok
    ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round
    Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja
    menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New
    World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok
    Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS.
    Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin
    bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”
    Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt
    sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak
    mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah
    “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu
    akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi
    larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan
    menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys
    menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita
    masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (Ridyasmara)
    eramuslim.com

      Waktu sekarang Mon Nov 25, 2024 10:53 am