by TauffaN Tue Jun 09, 2009 7:16 am
bismillah
ana coba menjawab pertanyaan dari ukhti nina semampunya..
amniyah itu dalam artian adalah keamanan/aman, apa maksudnya ??
ya kalo suatu aksi/informasi,etc jikalau kita rahasiakan menjadi aman maka rahasiakanlah, tapi kalo aksi/informasi tersebut kita jaga/rahasiakan menjadi tidak aman maka beritahukannlah aksi/informasi tersebut dan jangan ditutup-tutupi,.
kemudian seberapa pentingnyakah amniyah tersebut ??
Seorang kader hendaknya menguasai keterampilan intelejen yang meliputi: teknik pengintaian, pengumpulan informasi, menjaga rahasia (amniyyah), menerapkan strategi aksi sampai akhirnya memenangkan pertarurangan. Amniyyah adalah memberikan jaminan keselamatan terhadap gerakan Islam dari segala hal yang membahayakan, baik yang timbul dari individu, kelompok atau dari pemerintahan yang dzolim. Adanya kerahasiaan dalam sebuah pergerakan dakwah adalah hal yang mutlak. Tidak semua hal dapat dipubikasikan ke masyarakat. Selain karena kondisi pemahaman masyarakat yang masih terbatas, faktor musuh-musuh dakwah juga harus mendapat perhatian. Aktivitas penyerapan informasi dan rencana aksi yang dijalankan menuntut nilai amniyyah yang sangat besar. Sekali terbongkar, maka gagallah semua rencana dan target. Namun jika ia terjaga maka strategi menghadapi makar musuh dapat dilakukan. Dengan demikian keselamatan gerakan dan pelaku dakwah tetap terjamin.
Secara umum Amniyyah dapat dibagi dalam dua hal. Pertama, amniyyah yang menyangkut struktur dakwah.. Seorang kader, Suatu hari Ust. Tifatul pernah ditanya oleh para wartawan, ”ustadz, strategi apa yang akan dijalankan PKS untuk memenangkan Pemilu 2009?”. ”wah, kalo strategi diumumkan sekarang, ketauan dong sama partai lain...” begitu jawab Ust.Tifatul. begitu juga dalam LDK kita sendiri "faris" salah seorang (DPH/senior di akhwatnya) membicarakan sesuatu kepada jundinya/juniornya " akhi/ukhti mengenai acara dan sistematikanya tolong menjadi amniyah buat antm/antunna", kemudian apakah kita selaku ADK langsung berpikir "wah amniyah nih pasti mau ngerjain/ngejahilin/ngerepotin kita"?? padahal sama sekali tidak, kembali lagi hal tersebut adalah untuk keamanan ADK sendiri dan organisasi tersebut, Ini adalah contoh bagaimana kita harus merahasiakan hal-hal yang terkait kebijakan struktur dakwah apalagi pengurus, harus mampu mengamankan data-data penting, strategi aksi, dan kondisi internal struktur agar tidak bocor kepada pihak lain. Kalau sampai bocor, akan sangat mudah bagi musuh membaca peta kekuatan kita dan mengalahkan kita.
Kedua, amniyyah yang menyangkut pribadi kader dakwah. Seorang akhwat pernah mengeluh, ketika apa yang selama ini menjadi persoalan pribadinya tiba-tiba sudah menjadi isu publik. Seorang kader pelaku dakwah tentu memiliki berbagai persoalan pribadi, baik yang berhubungan dengan keluarga, keuangan, pekerjaan dan lainnya. Jika hal itu menjadi rahasia pribadinya, maka tentu tidak etis jika hal itu disebarluaskan. Ketika rahasia pribadi sudah terbuka, maka akan melemahkan izzah (harga diri) dan kepercayaan diri yang bersangkutan. Secara langsung akan berdampak pada kinerja dakwahnya, bahkan sangat mungkin akan menyebabkan futhur (turunnya semangat berdakwah) dan insilakh (keluarnya seorang kader dari barisan dakwah). Naudzu billahi min dzalik.
ingat.. salah satu Kelemahan dalam kapasitas intelektual (Al Jahlu) ialah
Dho'ful Amniyah (lemah dalam keamanan)
Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan kekayaan baik moril dan materil sehingga negeri-negeri muslim yang kaya akan sumber daya alam dirampok oleh negeri-negeri non muslim. Begitu pula dengan Iman, umat lslam tidak lagi menjaganya tidak ada amniyah pada aqidah dan dibiarkan serbuan-serbuan aqidah datang tanpa ada proteksi yang memadai. (kutip dari ust. Ikhsan Tanjung)
dan ingatlah saudaraku
Kemenangan kaum muslimin dalam perang Badar di bawah komando Rosululloh tak lepas dari peran-peran intelejen dan keteguhan menjaga rahasia yang dilakukan oleh Rosululloh dan para sahabat. Betapa berharganya data dan informasi saat itu sampai Rosululloh beberapa kali mengutus sahabat untuk melakukan pengintaian, penyusupan dan penggalian informasi, begitu juga Abu Sufyan yang memimpin pasukan Quraisy melakukan hal yang sama untuk mengukur kekuatan kaum muslimin. Data dan informasi tersebut kemudian diolah untuk menentukan strategi apa yang harus dijalankan agar kemenangan dapat diraih. Berkat kecerdikan Rosululloh dalam mengolah data, mengkoordinasikan pasukan dan komando yang jelas maka perang Badar pun dimenangkan kaum muslimin.
ingat wahai ikhwah waa akhwat fillah
kemalasan kita dalam dakwah ini salah satu factor utamanya adalah kurangnya ilmu yang kita miliki, kemudian bagaimana mengatasi hal tersebut/?? baca aja signature ana
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya