shalat dengan duduk
Sholat orang sakit sambil duduk, seperti sabda Beliau ”Shalatlah sambil berdiri. Bila tidak bisa,
sambil duduk. Bila tidak bisa sambil terlentang.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).
Beliau bersabda ”Barangsiapa melakukannya dengan berdiri, maka itu lebih utama. Adapun bagi
yang melakukannya sambil duduk maka baginya separoh pahala yang berdiri. Barangsiapa yang
sholat sambil tidur (terlentang) baginya separuh pahala orang yang sholat sambil duduk. Yang
dimaksud disini adalah orang yang sakit.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).
shalat diatas bantal
Suatu ketika Rasulullah SAW mengunjungi orang yang sakit lalu melihat orang itu melakukan
sholat diatas bantal. Rasulullah SAW mengambil bantal itu dan melemparkannya. Orang itu lalu
mengambil ’ud (papan kayu) untuk sholat diatasnya. Tatapi Nabi SAW mengambil dan
membuangnya lalu bersabda ”Sholatlah diatas tanah bila engkau bisa. Bila tidak cukuplah
dengan isyarat, dan hendaknya isyarat sujudnya lebih rendah dari rukumu.” (HR. Thabrani,
Bazzar dan Baihaqi).
shalat dengan pembatas
Rasulullah SAW bersabda ”Janganlah engkau sholat kecuali dengan pembatas, dan janganlah
engkau membiarkan seseorang lewat di depanmu dikala sholat. Jika dia memaksakan
kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.”
(HR. Ibnu Khuzimah); dan juga ”Jika seseorang dari kalian melakukkan sholat pada pembatas
hendaknya mendekatkan pada batas itu sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (HR Abu
Daud, Bazzar dan Hakim).
Apabila Beliau sholat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat
sholat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan sholat menghadap
pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya. Hal ini sebagaimana dikatakan
Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Beliau bersabda, ”Apabila seseorang diantara kalian
meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya
tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).
Rasulullah SAW bersabda ”Sholat seseorang menjadi putus apabila tidak dibatasi dengan
semacam pelana didepannya lalu dilewati oleh wanita haid (balig), keledai dan anjing hitam”
Abu Dzar berkata ”Wahai Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna
merah?” Beliau menjawab ”Anjing hitam adalah setan.” (HR Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).
larangan menghadap kuburan
Rasulullah SAW melarang orang melakukan sholat menghadap kubur dengan sabdanya
”Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.” (HR Muslim, Abu
Daud & Ibnu Khuzimah).
sumber : sifat shalat nabi.
---bersambung---
Sholat orang sakit sambil duduk, seperti sabda Beliau ”Shalatlah sambil berdiri. Bila tidak bisa,
sambil duduk. Bila tidak bisa sambil terlentang.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).
Beliau bersabda ”Barangsiapa melakukannya dengan berdiri, maka itu lebih utama. Adapun bagi
yang melakukannya sambil duduk maka baginya separoh pahala yang berdiri. Barangsiapa yang
sholat sambil tidur (terlentang) baginya separuh pahala orang yang sholat sambil duduk. Yang
dimaksud disini adalah orang yang sakit.” (HR. Bukhari, Abu Daud & Ahmad).
shalat diatas bantal
Suatu ketika Rasulullah SAW mengunjungi orang yang sakit lalu melihat orang itu melakukan
sholat diatas bantal. Rasulullah SAW mengambil bantal itu dan melemparkannya. Orang itu lalu
mengambil ’ud (papan kayu) untuk sholat diatasnya. Tatapi Nabi SAW mengambil dan
membuangnya lalu bersabda ”Sholatlah diatas tanah bila engkau bisa. Bila tidak cukuplah
dengan isyarat, dan hendaknya isyarat sujudnya lebih rendah dari rukumu.” (HR. Thabrani,
Bazzar dan Baihaqi).
shalat dengan pembatas
Rasulullah SAW bersabda ”Janganlah engkau sholat kecuali dengan pembatas, dan janganlah
engkau membiarkan seseorang lewat di depanmu dikala sholat. Jika dia memaksakan
kehendaknya lewat di depanmu, bunuhlah dia karena sesungguhnya ia bersama dengan setan.”
(HR. Ibnu Khuzimah); dan juga ”Jika seseorang dari kalian melakukkan sholat pada pembatas
hendaknya mendekatkan pada batas itu sehingga setan tidak dapat memutus sholatnya.” (HR Abu
Daud, Bazzar dan Hakim).
Apabila Beliau sholat di tempat terbuka, tidak ada sesuatu sebagai pembatas (didepan tempat
sholat), maka beliau menancapkan tombak didepannya. Lalu beliau melakukan sholat menghadap
pembatas itu, sedangkan orang-orang bermakmum dibelakangnya. Hal ini sebagaimana dikatakan
Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah. Beliau bersabda, ”Apabila seseorang diantara kalian
meletakkan tiang sepanjang pelana di depannya, maka sholatlah menghadapnya dan hendaknya
tidak menghiraukan orang yang lewat dibelakang tiang itu.” (HR Muslim dan Abu Daud).
Rasulullah SAW bersabda ”Sholat seseorang menjadi putus apabila tidak dibatasi dengan
semacam pelana didepannya lalu dilewati oleh wanita haid (balig), keledai dan anjing hitam”
Abu Dzar berkata ”Wahai Rasulullah, apakah bedanya anjing hitam dan anjing berwarna
merah?” Beliau menjawab ”Anjing hitam adalah setan.” (HR Muslim, Abu Daud & Khuzaimah).
larangan menghadap kuburan
Rasulullah SAW melarang orang melakukan sholat menghadap kubur dengan sabdanya
”Janganlah kalian sholat menghadap kubur dan janganlah duduk diatasnya.” (HR Muslim, Abu
Daud & Ibnu Khuzimah).
sumber : sifat shalat nabi.
---bersambung---
Mon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana
» update forum 2
Wed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin
» Resep Kue Pernikahan
Sat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah
» Hidup Tak Kenal Kompromi
Sat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah
» Rumah Dunia VS Akhirat
Sun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah
» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Sat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah
» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Tue May 10, 2011 8:16 pm by kholis
» tok tok tok...!
Mon May 09, 2011 7:43 pm by santii
» catatan da'wah
Sat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya