Forumnya LDK FARIS UG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Bersama Anda Membangun Islam

Login

Lupa password?

Like/Tweet/+1

Latest topics

» Newbie!!... silahkan perkenalkan dirinya disini... ^^
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptyMon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana

» update forum 2
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptyWed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin

» Resep Kue Pernikahan
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptySat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah

» Hidup Tak Kenal Kompromi
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptySat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah

» Rumah Dunia VS Akhirat
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptySun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah

» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptySat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah

» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptyTue May 10, 2011 8:16 pm by kholis

» tok tok tok...!
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptyMon May 09, 2011 7:43 pm by santii

» catatan da'wah
Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! EmptySat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya

Gallery


Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! Empty

Top posting users this month

No user

Top posting users this week

No user

    Mulai dari diri untuk kualitaskan diri!

    avatar
    Nurlela
    Newbie
    Newbie


    Jumlah posting : 14
    HP : 18
    Reputation : 0
    Registration date : 26.06.09

    Mulai dari diri untuk kualitaskan diri! Empty Mulai dari diri untuk kualitaskan diri!

    Post by Nurlela Thu May 06, 2010 10:18 am

    Bismillah... teguran untuk diri.
    HP berbunyi ada satu pesan yang diterima isinya adalah: ”Ukhti tadi dites qur’an, ya ampun... belum ada persiapan n belajar, udah deh jeblokkkk nilainya”

    Aku hanya tersenyum memberi kesimpulan pertama: oh.. SMS itu sebagai informasinya saja, kedua: duh udah lulus mahasiswa masih aja di tes qur’an, ketiga: bagaimana kalau aku yang berada di posisinya aku pun akan jeblok nilainya kalau tanpa persiapan, keempat: loh ko bisa jeblok? Kan al-qur’an tiap hari kita baca.

    Mengevaluasi dan terus mengevaluasi bacaan sendiri, adakah masih banyak kesalahan di sana sini ketika membacanya?
    Teringat dan terus teringat tausiah-tausiah para ustadz yang pernah menyampaikan dalam dauroh qur’an.
    ”Harusnya al-qur’an sudah mendarah daging dengan tubuh kita, membacanya adalah kebutuhan, kenapa mesti harus ada persiapan untuk belajar kan setiap hari al-qur-an kita baca, kalau demikian adanya berarti al-qur’an belum mendarah daging, ia hanya sebuah bacaan biasa yang disamakan dengan buku lainnya, besok mau ujian malamnya baru sibuk belajar”

    ”Di setiap halaqoh-halaqoh selalu diawali dengan membaca al-qur’an harusnya ketika membacanya dengan benar, fasih sesuai dengan makhroj sehingga itulah yang membuat semangat dan memiliki ruhiah ketika berhalaqoh”
    ”Aktivis dakwah ngisi dimana-mana, kesibukan luar biasa dari syuro ke syuro, aktivitasnya adalah kebaikan tapi kadang tak menyempatkan untuk membaca al-qur’an”

    Kawan, membaca al-qur’an hanya salah satu amalan sehari-hari yang terkadang kita tidak menyempatkan untuk membacanya, tidak ada waktu, kesibukan yang terkadang menjadi alasan, sementara masih banyak lagi amalan-amalan yang sering terlewatkan tahajud, dhuha sampai silaturahim ke rumah teman atau sauadara.
    Sebenarnya semangat apa yang ada dalam diri kita bila membaca al-qur’an jarang mendawamkannya, kebenaran apa yang kita dakwahkan bila ruhiah ringkih tanpa sadar, kebaikan apa yang kita serukan bila sepertiga malam berdua-duaan dengan Allah saja sering terabaikan.

    Kau inginkan mereka memakai jilbab seperti yang kita pakai, kau inginkan mereka menjadi muslim yang benar dan meniti jalan yang lurus-lurus saja, kau ingin mereka untuk tidak berdua-duaan alias pacaran, kau inginkan mereka tidak berbuat curang, kau inginkan mereka untuk berbuat baik kepada kedua orangtuanya. Namun, bagaimana mungkin mereka akan menerima kehadiran kita, kemudian menerima apa yang kita sampaikan bila kita menunda-nunda antara ilmu dan amal atau malah sebaliknya bertolak belakang.

    Kita banyak impian kawan, kita banyak harapan, karena dengan itu kita berusaha menjadi muslim yang terus bersemangat, optimis dan luar biasa. Bila lemah sedikit maka ingatkanlah dalam pikiran kita akan impian-impian itu, harapan-harapan itu hingga kau bangkit kembali.

    Seorang ukhti berkata kepadaku: ”mba.. andai saja kita mampu mendidik, membina satu atau dua orang wanita saja sampai mereka benar-benar menjadi wanita yang berjilbab dan menjaga kemuliaannya sebagai wanita maka akan baik untuk generasi berikutnya, dari mereka ke bawah pun sampai generasi ke bawahnya” yah itu adalah impian, berpikir panjang dan optimis, kata hatiku saat itu.

    Semoga kita menjadi muslim yang terus bersemangat, pemberani ketika di siang hari namun ketika malam hari menjadi seorang yang penakut karena berada di hadapan-Nya, takut akan dosa yang tidak terampuni, takut akan azab-Nya yang sangat pedih, takut akan amanah yang terabaikan.
    Kawan, kita boleh bangga sebagai muslim karena banyak sejarah yang menceritakan pejuang-pejuang Islam sang pemberani seperti thoriq bin ziyad seorang penakluk sepanyol atau pejuang-pejuang penegak agama Allah pada perang salib dan lainnya.

    Sejarah menceritakan suatu ketika di perang salib, seorang petinggi kaum palangis (pasukan Kristen) tertangkap oleh pejuang-pejuang penegak agama Allah dan ditawan. Sang petinggi ini diperlakukan sangat baik selama ditawan. Ada satu hal yang membuatnya berpikir. Setiap malam ia memperhatikan sang penjaga berlinangan air mata saat membaca kitab sucinya. Ia tak habis pikir bagaimana mungkin seorang yang begitu perkasa di siang hari di medan tempur dapat menangis sedemikian rupa di malam hari ketika membaca al-qur’an. Akhirnya ia mengambil kesimpulan bahwa disitulah letak kekuatan kaum muslim. Selama beberapa pertempuran fisik mereka tidak berhasil mengalahkan kaum muslimin, ternyata ada suatu sumber kekuasaan yang Maha Dahsyat yang memberikan motivasi begitu kuat bagi kaum muslimin. Namun ia lalu mengirimkan surat kepada pasukannya yang mengabarkan bahwa jika ingin mengalahkan kaum muslimin tidak dapat secara fisik tetapi mereka harus dikalahkan terlebih dahulu dengan cara menjauhkan dari kitab sucinya.
    Kawan, semoga kita menjadi muslim yang terus menerus meningkatkan kualitas diri. Yah mulai dari diri, kemudian keluarga sehingga mewujudkan masyarakat yang senantiasa mengingat Allah, saling mengingatkan kebenaran, meningkatkan kualitas dan kuantitas amal kebaikannya, dan senantiasa berorientasi pada kebahagiaan akhirat.
    Dan semoga kita juga termasuk bagian orang-orang yang disebutkan dalam hadits (berdo’a boleh sajakan?), atau paling tidak kita menemukannya. Rasulullah shalallah ’alaihi wassalam bersabda ”dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda ”sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang apabila melihatnya membuatmu teringat kepada Allah, perkataannya menambah amal kebaikanmu, dan amal perbuatnnya memotivasimu untuk meraih kebahagiaan akhirat” (Shahih HR. Al-Hakim)

    copas dari artikel oleh Fatmawati.

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 4:25 am