Forumnya LDK FARIS UG

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Bersama Anda Membangun Islam

Login

Lupa password?

Like/Tweet/+1

Latest topics

» Newbie!!... silahkan perkenalkan dirinya disini... ^^
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptyMon Oct 24, 2011 5:09 am by raden galuh agung permana

» update forum 2
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptyWed Sep 14, 2011 10:00 am by Admin

» Resep Kue Pernikahan
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptySat Jun 04, 2011 12:42 pm by aisyah salimah

» Hidup Tak Kenal Kompromi
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptySat Jun 04, 2011 11:54 am by aisyah salimah

» Rumah Dunia VS Akhirat
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptySun May 22, 2011 11:59 pm by aisyah salimah

» Selamat Jalan Ibunda Tercinta
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptySat May 21, 2011 3:48 pm by aisyah salimah

» Cara Youtube tanpa buffer tanpa software
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptyTue May 10, 2011 8:16 pm by kholis

» tok tok tok...!
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptyMon May 09, 2011 7:43 pm by santii

» catatan da'wah
Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan EmptySat May 07, 2011 10:08 pm by nadiachya

Gallery


Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan Empty

Top posting users this month

No user

Top posting users this week

No user

3 posters

    Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan

    Abu_Azzam
    Abu_Azzam
    Jr. Member
    Jr. Member


    Jumlah posting : 96
    HP : 9
    Reputation : 0
    Registration date : 09.02.09
    Age : 44
    Lokasips.minggu

    Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan Empty Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan

    Post by Abu_Azzam Thu Feb 12, 2009 9:19 am

    Oleh: Abduh Zulfidar Akaha


    Doa makan yang kita bahas ini sudah sangat terkenal dan dipakai oleh mayoritas kaum muslimin. Waktu kecil kita diajari dengan doa makan ini, dan mungkin kita mengamalkannya sampai hari ini. Dan, ketika besar pun, kita mengajari anak-anak kita dengan doa makan yang memang sangat masyhur ini. Padahal, doa makan yang biasa kita baca sehari-hari ini adalah dha’if.


    Hadits Pertama

    Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa apabila Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam hendak menyantap makanan, beliau membaca:

    اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ، بِسْمِ اللهِ .

    “Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan kepada kami, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka. Dengan nama Allah.”


    Hadits Kedua

    Diriwayatkan dari Hisyam bin Urwah, bahwa ayahnya (Urwah bin Az-Zubair) setiap kali akan makan dan minum, bahkan minum obat, dia tidak makan dan minum sebelum membaca:

    الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي هَدَانَا وَأَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَنَعَمَنَا وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ أَلْفَتْنَا نِعْمَتُكَ بِكُلِّ شَرٍّ ، فَأَصْبَحْنَا وَأَمْسَيْنَا مِنْهَا بِكُلِّ خَيْرٍ ، فَنَسْأَلُكَ تَمَامَهَا وَشُكْرَهَا ، لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ إِلَهَ الصَّالِحِيْنَ وَرَبَّ الْعَالَمِيْنَ ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، مَا شَاءَ اللهُ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .


    “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita hidayah, makanan, minuman, dan nikmat. Allah Mahabesar. Ya Allah, nikmat-Mu telah melunakkan kami dari segala keburukan, maka kami berada di pagi dan sore hari dengan segala kebaikan dengan nikmat-Mu. Kami mohon kepada-Mu kesempurnaan dan kesyukurannya. Tiada kebaikan kecuali kebaikan-Mu. Tiada Tuhan selain-Mu, Tuhan orang-orang saleh dan Tuhan alam semesta. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Tiada Tuhan selain Allah. Apa pun terserah kehendak Allah dan tiada kekuatan kecuali karena Allah. Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan kepada kami, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”


    Takhrij

    Hadits pertama diriwayatkan Imam Ath-Thabarani dalam Ad-Du’a` (814), Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah (456), dan Ibnu Adi dalam Al-Kamil (biografi Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah); dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

    Hadits kedua diriwayatkan Imam Malik dalam Al-Muwaththa` (1465), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (66/9), Al-Baihaqi dalam Al-Asma` wa Ash-Shifat (363), Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (biografi Urwah bin Az-Zubair); dari Urwah bin Az-Zubair.

    Hadits kedua juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia dalam Asy-Syukr (166) dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu 'Anhu.


    Derajat Hadits: Dha’if

    Pada hadits pertama, terdapat Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah dalam sanadnya. Ibnu Abi Az-Zu’ai’ah ini adalah seorang yang dha’if, didha’ifkan oleh para imam hadits.

    Imam Al-Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir (244) berkata, “Haditsnya sangat mungkar.”

    Ibnu Hibban berkata, “Dia termasuk orang yang suka meriwayatkan hadits mungkar dari para imam yang masyhur… Tidak boleh berhujjah dengannya.”[1]

    Abu Nu’aim Al-Ashbahani berkata dalam Adh-Dhu’afa` (227), “Mengabarkan hadits-hadits mungkar di Syam dari Nafi’ dan Ibnul Munkadir.”

    Ibnu Abi Hatim dalam Al-Jarh wa At-Ta’dil (1425) berkata, “Aku bertanya kepada ayahku tentang dia (Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah), maka dia mengatakan; Tidak usah diurusi, dia itu munkarul hadits.”

    Ibnu Adi berkata, “Dia munkarul hadits, haditsnya tidak perlu ditulis.”[2]

    Al-Uqaili memasukkan Muhammad bin Abi Az-Zu’aizi’ah dalam kitabnya Adh-Dhu’afa` Al-Kabir, nomor 1621.

    Ibnu Hajar menukil dari Ibnu Hibban, “Dia itu salah seorang dajjal.”[3]

    * * *

    Adapun hadits kedua, ia berhenti pada Urwah bin Az-Zubair, dan ini adalah hadits mursal. Sebab, Urwah tidak berjumpa dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Urwah lahir –menurut pendapat yang rajih– tahun 23 H pada awal masa kekhalifahan Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu, jauh setelah wafatnya Nabi.

    Adapun hadits riwayat Ibnu Abi Ad-Dunia, ia juga lemah, karena terputus sanadnya. Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkannya dari Ali bin Harb Ath-Tha`i, dari Al-Husain bin Ali Al-Ju’fi, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu 'Anhu. Al-Ju’fi tidak berjumpa dengan Abu Musa. Al-Ju’fi lahir tahun 119 H, sementara Abu Musa meninggal tahun 42 H. Selain itu, hadits ini juga tidak berhenti pada Abu Musa dan tidak marfu’ kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.


    Catatan

    Imam An-Nawawi menyebutkan hadits doa sebelum makan ini dalam Al-Adzkar dan mendiamkannya.
    Syaikh Abdul Aziz Musthafa dan DR. Muhammad Tamir, yang mentahqiq kitab Al-Adzkar terbitan Dar At-Taqwa, Mesir, mendhaifkan hadits ini. Mereka berkata, “Dhaif. Diriwayatkan Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah (459) dari hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'Anhuma,” tanpa keterangan di mana letak kelemahannya.

    Doa Makan yang Ma`tsur
    Doa pertama; Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ طَعَامًا فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَارْزُقْنَا خَيْرًا مِنْهُ .

    “Barangsiapa yang diberi suatu makanan oleh Allah, hendaknya dia membaca: Ya Allah, berkahilah kami dalam –makanan– ini dan berikanlah rezeki kepada kami yang lebih baik darinya.”[4]

    Doa kedua; Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

    إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ .

    “Apabila salah seorang kalian akan makan, hendaknya dia membaca: Ya Allah, berkahilah kami dalam makanan ini dan berilah kepada kami makanan yang lebih baik.”


    Takhrij

    Hadits pertama diriwayatkan Imam Ibnu Majah (3313) dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

    Hadits kedua diriwayatkan Imam Abu Dawud (3242), At-Tirmidzi (3377), Ahmad (1876), Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf (8676), Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab (5781), dan Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah (473); juga dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.


    Derajat Hadits: Hasan

    Hadits pertama dihasankan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah (3322).

    Dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2320), Syaikh Al-Albani menyebutkan hadits ini dan menghasankannya. Hadits tersebut diriwayatkan Abu Abdillah bin Marwan Al-Qurasyi dalam Al-Fawa`id, juga dari Ibnu Abbas.

    Sedangkan hadits kedua, ia juga hadits hasan. At-Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits hasan.”

    Imam An-Nawawi menampilkan hadits ini dalam Al-Adzkar (683), dan mengutip perkataan Imam At-Tirmidzi yang menghasankannya.

    Al-Albani menghasankan hadits ini dalam Shahih Sunan Abi Dawud (3730), Shahih Sunan At-Tirmidzi (3455), dan Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir (10989).

    Wallahu a’lam bish-shawab.



    [1] Kitab Al-Majruhin (2/288).

    [2] Al-Kamil fi Dhu’afa` Ar-Rijal (6/205).

    [3] Lisan Al-Mizan (2/386).

    [4] HR. At-Tirmidzi (3377), Abu Dawud (3242), dan Ibnu Majah (3313), Ahmad (1876), dan Al-Baihaqi (Syu’ab Al-Iman/Jilid 5/Hlm 123/hadits nomor 6041)); dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma. At-Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits hasan.” Syaikh Al-Albani juga menghasankan hadits ini dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah/Jilid 5/hadits nomor 2320.
    andaleh
    andaleh
    Newbie
    Newbie


    Jumlah posting : 34
    HP : 2
    Reputation : 0
    Registration date : 10.02.09
    Age : 42

    Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan Empty Re: Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan

    Post by andaleh Mon Feb 16, 2009 7:59 pm

    Mnggunakan hadits dhoif untuk fadhilah Amal, Imam Nawawi membolehkannya. Tapi Ibnu Hajar punya catatan sendiri atas kebolehan menggunakan hadits dhoif sebagai fadhilah Amal.

    Ada tuh di Gramedia Depok, buku Al-Adzkar yang hadits2nya udah ditakhrij. Lumayan banyak hadits yang dikategorikan dhoif di Al-Adzkar. Any way, masalah derajat hadits itu juga gak lepas dari lapangan khilafiyah. Ada ahli hadits yang menilai suatu hadits itu dhoif, tapi beda lagi dengan ahli hadits yang lain. Syaikh Al-Albani pun punya perbedaan dengan Ulama Kibar tentang suatu hadits (ana lupa yang mana).

    Satu hal, untuk masalah do'a, gak masalah diucapkan. Karena kita bebas berdoa dengan lafal apa saja. Tapi dengan catatan, kita meyakini bahwa hadits tersebut dhoif, bukan dari Rasulullah.

    Allahu'alam bish-showab.
    revoLUTHIon
    revoLUTHIon
    Senior Member
    Senior Member


    Jumlah posting : 243
    HP : 101
    Reputation : 3
    Registration date : 06.02.09
    Age : 37
    Lokasibekasi

    Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan Empty Re: Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan

    Post by revoLUTHIon Tue Feb 17, 2009 8:05 am

    bismillah aja

    Sponsored content


    Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan Empty Re: Kelemahan Hadits Doa Sebelum Makan

    Post by Sponsored content


      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 5:14 am